Pendekatan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar, yang
semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities.
Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi,
berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi
lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi kesimpulannya the
humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo
humanus. Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari
ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang
dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang
disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup
filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita
rakyat, clan dan lain-lain. Pada dasarnya semua mempelajari masalah manusia dan
budaya. Oleh karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi
ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Budaya dan Prosa
Prosa adalah suatu
jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang
dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang
artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru,
prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,
dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa
terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen Dalam
Prosa Lama:
-Dongeng-dongeng
-Hikayat
-Sejarah
-Epos
-Cerita Pelipur Lara
-Dongeng-dongeng
-Hikayat
-Sejarah
-Epos
-Cerita Pelipur Lara
Lima Komponen Dalam
Prosa Baru:
-Cerita
pendek
-Roman/Novel
-Biografi
-Kisah
-Otobiograf
Nilai-Nilai Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
Nilai-Nilai Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa Fiksi Memberikan Kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa Fiksi Memberikan Informasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak
terdapat di dalam ensikldopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajar sesuatu
yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa
kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan
yang asing sekalipun.
3. Prosa Fiksi Memberikan Warisan Kultural
3. Prosa Fiksi Memberikan Warisan Kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya
bangsa.
4. Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan
4. Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi/tindakan yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan
dalam kehidupan.
Kaitan Antara Ilmu Budaya Dasar dengan Puisi
Kaitan Antara Ilmu Budaya Dasar dengan Puisi
Ilmu Budaya Dasar yang
di hubungkan dengan puisi antara lain sebagai berikut:
Puisi (dari bahasa
Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió)= I
create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya
untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang
tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa
yang padat.
Kreativitas Penyair
Dalam Membangun Puisinya yaitu ;
1. Figura Bahasa (
Figurative Language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang
gunakan cenderung kata-kata yang bermakna ganda atau memiliki banyak tafsiran.
3. Kata-kata berjiwa
yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang
konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang
berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati pembaca.
Adapun alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah
sebagai beriku :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan
sosial.
PAPER 4
PUISI YANG BERTENMAKAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
Tema Puisi:
Kebudayaan
Judul Puisi:
Indonesiaku
Yang Kaya Akan Budaya
Aku termenung sibuk berpikir
Memikirkan betapa kaya negri ini
Lalu apakah semua orang perduli?
Apakah semua orang menghargai?
Betapa berharganya kebudayaan ini
Negri dimana aku dilahirkan memiliki
Beragam kebudayaan yang terhampar
Beragam bahasa yang tercipta
Beragam suku yang tersebar luas
Hingga sungguh aku kagum dan terpesona
Dimana terdapat aneka ragam pelosok tempat
Dimana terdapat aneka ragam kepercayaan
Dimana terdapat anke ragam adat istiadat
Namun walau kebudayaan ini beranekaagam
Indonesia akan tetap menjadi satu kesatuan
Aku hanya bisa berharap,
Semua orang dapat terbangun dari tidurnya
Menyadari bahwa kebudayaan ini layak dijunjung
Dan aku bangga bisa menjadi bagian darinya
Semoga kelak Indonesia akan menjadi yang terbaik
Terbaik dimata dunia, dengan ragam budaya yang
dimilik.
Oleh: Kamila Sagafia
Makna
dari Puisi diatas:
Puisi diatas yang bertemakan tentang kebudayaan
menerangkan bahwa Negara Indonesia memiliki kekayaan yang sangat luas terutama
pada kulturnya. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia sudah
sepatutnya perduli serta menghargai peninggalan para leluhur untuk melestarikan
kebudayan-kebudayaan yang ada. Apalagi kita yang mengaku sebagai generasi
penerus bangsa sudah selayaknya berpikir kritis mengenai apa yang akan kita
lakukan untuk masa depan negri ini melalui kekayaan-kekayaan yang sudah
Indonesia miliki. Semoga pesan yang ingin saya sampaikan melalu puisi diatas
dapat bermanfaat dan beguna bagi siapapun yang membacanya.
No comments:
Post a Comment